Ketahui Tanda-Tanda dan Faktor Penyebab PTSD

Ketahui Tanda-Tanda dan Faktor Penyebab PTSD

Bagikan :


Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD) adalah kondisi kesehatan mental yang dipicu oleh peristiwa menakutkan dan traumatis, baik yang disebabkan oleh pengalaman secara langsung atau menyaksikannya. Sebagian besar orang yang mengalami peristiwa traumatis tidak selalu mudah mengatasi dan menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut, alhasil mereka mengalami serangkaian gejala seperti selalu teringat akan kejadian yang menakutkan, mengalami mimpi buruk, kecemasan, dan lain sebagainya.

Apa saja tanda, gejala, dan penyebab nya? Simak ulasannya berikut ini.

Tanda dan Gejala PTSD

Gejala umum trauma dapat diketahui dengan pengamatan, terutama apabila Anda memiliki kedekatan dan cukup tahu akan kebiasaan dan kepribadian sebelumnya. Ketika mengalami trauma, seseorang cenderung memisahkan diri atau menghindari kontak atau tidak menanggapi pertanyaan dan komentar seolah-olah dia tidak ada di sana.

Dilansir Very Well Mind, tanda-tanda yang mudah diamati ketika seseorang mengalami trauma antara lain:

  • Mengalami gejala kecemasan dalam bentuk kegelisahan, mudah marah, memiliki konsnetrasi yang buruk, mengalami perubahan suasana hati, serangan panik, atau mengalami mimpi buruk di malam hari.
  • Mengalami ledakan emosi dan perubahan suasana hati seperti marah atau sedih.
  • Perubahan tanda-tanda fisik seperti mudah lelah, wajah pucat, lesu, detak jantung yang cepat.

Beberapa gejala yang mengindikasikan seseorang mengalami PTSD adalah sebagai berikut:

  • Adanya ingatan pada peristiwa traumatis.
  • Kecenderungan untuk mengelak, misalnya untuk memikirkan atau membicarakan suatu hal peristiwa traumatis.
  • Adanya pemikiran dan perasaan negatif, seperti menyalahkan diri dan orang lain.
  • Seringkali mudah takut atau marah, meski tanpa dipicu oleh ingatan peristiwa traumatis.

Penyebab PTSD

Seseorang tidak harus mengalami kejadian traumatis langsung untuk mendapatkan PTSD. Kondisi tersebut bahkan bisa dialami hanya dengan menyaksikan tindak kekerasan atau mengetahui tentang kematian seseorang yang disayangi.

Dilansir Everyday Health, ada beberapa faktor penyebab seseorang mengalami PTSD, antara lain:

  • Pelecehan seksual: pemerkosaan, penyerangan, kekerasan seksual, pelecehan seksual masa kanak-kanak, pelecehan seksual pada suatu hubungan, pelecehan seksual di tempat kerja.
  • Pelecehan masa kanak-kanak baik fisik maupun emosi.
  • Bencana alam: menjadi korban saat ada badai, gempa bumi, kebakaran hutan atau bencana alam dahsyat lainnya. Mengalami trauma kehilangan orang yang dicintai atau rumah tempat tinggal saat bencana alam terjadi.
  • Kekerasan fisik: dipukuli, menjadi sasaran kekerasan fisik yang menimbulkan trauma
  • Ancaman kekerasan: seperti perampokan, diancam dengan senjata tajam atau pistol dan sejenisnya
  • Mengalami kecelakaan parah: misalnya seperti kecelakaan pesawat, kecelakaan kapal, kecelakaan beruntun, kecelakaan saat menggunakan transportasi umum.
  • Tindakan teror: seperti penembakan masal, pengeboman.
  • Diagnosa medis: menerima diagnosa medis yang mengancam jiwa, atau kehilangan seseorang yang dicintai karena sakit.
  • Kehilangan orang yang dicintai karena kematian.

Para ilmuwan tidak yakin bagaimana peristiwa traumatis bisa berkembang dan menyebabkan PTSD. Namun, diduga bahwa terjadi perubahan yang disebabkan oleh stres traumatik pada area otak. Ketika trauma terbentuk, otak mungkin tidak dapat mengatur hormon secara normal. Kondisi tersebut membuat Anda memiliki perubahan dalam menghadapi stres di masa depan.

 

Gejala PTSD bisa bervariasi intensitasnya dari waktu ke waktu. Anda mungkin akan mengalami gejala stres secara umum yang kemudian seperti tenggelam dalam aktivitas, namun begitu ada sesuatu yang memancing ingatan Anda akan kejadian traumatis, maka gejala tersebut bisa muncul kembali dengan intensitas yang lebih parah. Apabila hal ini terjadi, dan bahkan telah berkembang ke arah ingin menyakiti diri, maka sebaiknya cari pertolongan dengan pergi ke rumah sakit atau melakukan konsultasi dengan psikiater.

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Kamis, 13 April 2023 | 21:59